KONSEP HAID / MENSTRUASI
PENGERTIAN HAID
Haid adalah perdarahan secara priodik dan siklik dari rahim disertai pengeluaran (deskuamiasi) endometrium, yang dipengaruhi oleh hormon-hormon tertentu.
Hormon-hormon ini diatur oleh otak, alat-alat kandungan, kelenjar tyroid, dan beberapa kelenjar lainnya.
Hormon-hormon tersebut adalah:
FSH/folice stimulating hormone yang dikeluarkan oleh otak.
1. Estrogen yang dihasilkan kandung telur.
2. LH/luteinizing hormone yang dihasilkan otak.
3. Progesteron yang dihasilkan kandung telur.
Hormon-hormon tersebut mempunyai pola-pola tertentu. Setelah menstruasi selesai, endometrium (otot rahim bagian dalam) menjadi semakin tebal karena pengaruh FSH dan estrogen.
Jika terjadi ovulasi, selaput ini menjadi semakin tebal lagi. Mentruasi tersebut biasanya terjadi pada wanita setiap 28 hari sekali atau disebut juga iklus mentruasi, dengan masa mentruasi sekitar 7 hari. Namun, siklus mentruasi ini dapat bervariasi pada setiap orang. Siklus ini dapat memendek atau memanjang. Wanita pertama kali menstruasi dinamakan menarche.
SIKLUS MENTRUASI
Siklus mentruasi terdiri atas.
1. Fase proliferasi.
Dibawah pengaruh estrogen, endometrium mengalami regenerasi, kelenjar memanjang, dan jaringan ikat bertambah. Fase ini biasanya terjadi selama 7-9 hari.
2. Fase sekresi.
Dibawah pengaruh progesteron, kelenjar membesar dan melebar serta berkelok-kelok, juga mengeluarkan banyak getah dan jaringan ikat diantaranya menjadi sembab. Fase ini biasanya terjadi selama 11 hari.
3. Fase iskemia/prementruasi.
Jika telur tidak dibuahi, korpus luteum berdegenerasi dan lapisan endometrium mengalami pengerutan. Saat ini hormon progesteron dan estrogen turun. fase Ini biasanya terjadi selama 3 hari.
4. Fase mentruasi.
Fase ini biasanya terjadi selama 3-6 hari
GANGGUAN HAID DAN SIKLUS
Siklus perdarahan haid lamanya kurang lebih 2-6 hari, pada hari ke lima sampai ke 14 adalah fase folikuler atau prolifirasi yang di mulai setelah perdarahan berakhir dan berlangsung sampai saat ovulasi. Fase ini berguna untuk menumbuhkan endometrium agar setiap menerima ovum yang telah dibuahi. Pada fase ini dalam ovarium yang telah dibuahi . Pada fase ini dalam ovarium terjadi pematangan folikel akibat pengaruh follice stimulating hormone (FSH) folikel ini akan menghasilkan estradol dalam jumlah banyak. Pembentukan estradiol terus meningkat sampai kira-kira hari ke-13.
Puncak sekresi luetinizing Hormone (LH) akan memacu terjadiny ovulasi pada hari ke 14. Hari ke 14-28 adalah fase luteal atau fase sekresi yang mempunyai ciri khas terbentuknya korpus luteum dan terjadinya perubahan pada kelenjar endometrium. Pengaruh estrogen terhadap endometrium paling terlihat pada hari ke 22, yaitu saat nidasi seharusnya terjadi.
Bila tidak terjadi nidasi, estradiol dan progesteron akan menghambat FSH dan LH sehingga korpus luteum tidak dapat berkembang lagi. Akibat pengaruh estradiol dan progesteron akan terjadi penyempitan pembuluh darah endometrium yang berlanjut dengan iskemia. Dengan demikian, endometrium akan terlepas dan timbul perdarahan (Ariff mansjoer. dkk. 2000. 371).
KELAINAN SIKLUS
Kelainan haid yang dijumpai dapat berupa kelainan siklus atau kelainan dari jumlah darah yang dikeluarkan dan lamanya perdarahan.
1. Polimenorea
Pada kelainan ini, siklus mentruasi memendek. Siklus mentruasi yang biasanya terjadi sekitar 28 hari, pada kasus polimenorea akan terjadi kurang dari 28 hari. Yaitu sekitar 21 hari dan darah yang keluar bisa sama atau lebih banyak dari pada biasanya. Kelainan ini biasanya terjadi karena adanya gangguan hormonal atau adanya endometriosis (terdapat jaringan serupa sel rahim di luar rahim) atau adanya peradangan.
2. Oligomenorea
Pada kelainan ini, Siklus mentruasi menjadi lebih panjang, yaitu lebih dari 35 hari dan perdarahanya biasanya hanya sedikit. Kelainan ini biasnya terjadi karena adanya kelainan hormonal, gangguan gizi, dan gangguan kejiwaan seperti stres atau karena penyakit-penyakit tertentu.
3.Amenorea
Keadaan di mana tidak terjadinya mentruasi selama 3 bulan berturut-turut. Amenorea ini di bagi 2, yaitu
a. Amenorea primer
b. Amenorea sekunder
OLIGOMENOREA
Oligomenorea merupakan suatu kondisi dimana siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari (nomal: 25-35 hari). Apabila panjangnya siklus lebih dari tiga bulan, hal itu sudah dinamakan amenorea. Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang.
Oligomenorea dan amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedaannya terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasanya.
Oligomenore yang terjadi pada remaja, seringkali disebabkan karena kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus, kelenjar pituari dan indung telur. Hipotalamus merupakan bagian otak yang mengatur suhu tubuh, metabolisme sel dan fungsi dasar seperti makan, tidur dan reproduksi. Hipotalamus mengatur pengeluaran hormon yang mengatur kelenjar pituari. Kemudian kelenjar pituari akan merangsang produksi hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi. Pada awal dan akhir masa reproduksi wanita, beberapa hormon tersebut dapat menjadi kurang tersinkronisasi, sehingga akan menyebabkan terjadinya haid yang tidak teratur.
Oligomenorea yang menetap dapat terjadi akibat dari:
1. Perpanjangan stadium follikuler.
2. Perpanjangan stadium luteal.
3. Kedua stadium diatas menjadi panjang.
Pada PCOS (polycystic ovary syndrome), oligomenore dapat disebabkan oleh kadar hormon wanita & hormon pria yang tidak sesuai. Hormon pria diproduksi dalam jumlah yang kecil oleh setiap wanita, tetapi pada wanita yang mengalami PCOS, kadar hormon pria tersebut (androgen) lebih tinggi dibandingkan pada wanita lain. Pada atlet wanita, model, artis, penari, oligomenore terjadi karena rasio antara lemak tubuh dengan berat badan turun sangat jauh.
PENYEBAB OLIGOMENOREA
Oligomenorea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endoktrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistematik seperti kehilangan berat badan berlebih. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadar pada wanita normal. Oligomenore dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidak seimbangan hormonal seperti pada awal pubertas.Oligomenore yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.
GEJALA-GEJALA DARI OLIGOMENOREA MELIPUTI :
1. Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun.
2. Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu.
3. Pada beberapa wanita yang mengalami oligomenore terkadang juga mengalami kesulitan untuk hamil.
Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus.
PENANGANAN
Pengobatan oligomenore tergantung dengan penyebab, berikut uraiannya:
1. Pada oligomenore dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi.
2. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenore.
3. Oligomenore sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidak seimbangan hormonal.
4. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan: Adanya tumor yang mempengaruhi pengeluaran hormon estrogen, maka tumor ini perlu di tindak lanjuti seperti dengan operasi, kemoterapi, dll
5. Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.
Pengobatan herbal seperti :
1. Air degan
2. Lalapan daun pepaya yg sudah direbus
3. Minum jamu dari kunyit dan asam jawa campur sedikit gula jawa.
4. 2 rimpang kunyit, ½ sendok teh ketumbar, ½ sendok teh biji pala, ½ genggam daun srigading. Semua bahan ditumbuk halus, direbus dengan 1 kliter air sampai mendidih, saring dan dinginkan. Minum 1 gelas perhari untuk memperlancar haid.